Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja
Remaja adalah tahap
dimana kita mulai tumbuh dewasa. Sebagian remaja menganggap masa masa remaja
adalah masa yang paling indah karena di tahap ini kita mulai diakui sebagai
sosok baru yang keluar dari masa anak – anak menuju dewasa. Sedikit demi
sedikit perubahan mulai muncul, dari segi psikologis ditandai dengan cara kita
menelaah sebuah masalah pun menjadi semakin dewasa karena diiringi dengan
pertambahan umur yang membuat kita sedikit lebih mengerti bagaimana cara bersikap
dan mengadapi masalah. Selain perubahan psikologis di saat-saat remaja seperti
sekarang ini, pastinya kita juga akan mengalami perubahan-perubahan dari segi
biologis bukan? pertumbuhan badan yang semakin cepat dan pematangan organ
reproduksi merupakan salah satu tahap yang tak luput kita alami pada saat kita
beranjak dewasa seperti sekarang.
Akan tetapi permasalahan
mulai muncul, disaat kita mengalami berbagai perubahan baik dari segi psikis
dan biologis kita seakan dibuat bingung harus bertanya kepada siapa jika kita
tengah menghadapi masalah mengenai pubertas dan masalah masalah seputar remaja
- remaja lainnya. Belum lagi jika kita tengah berhadapan dengam masalah yang
berbau itim katakanlah (sex) kita seakan di buat malu untuk bertanya. Karna
sebagian masyarakat menganggap pendidikan sex adalah hal yang tabu untuk
dibicarakan. Masyarakat kebanyakan masih tetap berpegang teguh dengan
keyakinannya yang dulu bahwa bicara soal sex adalah hal yang tabu sehingga
mereka berusaha keras menutup nutupinya tanpa mencoba mengerti remaja dengan
berjuta tanda tanya di kepalanya.
Dari sinilah masalah
kembali muncul, karena kurangnya media komunikasi yang nyaman bagi remaja
membuat sebagian remaja merasa nyaman dengan mencari sendiri jawaban atas
pertanyaan - pertanyaan yang kerap memenuhi kepalanya. Di tengah kemajuan zaman
yang serba mudah inilah yang membedakan remaja di era 1970-1980 an dengan
remaja di era 2000 an seperti sekarang ini. Berharap mendapatkan informasi yang
akurat mengenai pendidikan reproduksi remaja dengan adanya media internet, film
atau bahkan tabloid - tabloid yang menyediakan konten dewasa, remaja dengan
mudah dapat mengakses semua konten tanpa adanya filtrasi yang benar dari
seseorang yang lebih dewasa.
Rasa penasaran yang besar
membuat kita semakin penasaran dengan mudah mengakses konten – konten dewasa
yang ternyata hanya memaparkan kenikmatan hubungan seksual tanpa menunjukkan
bahaya – bahaya apa yang kemungkinan akan kita alami jika melakukan hal
tersebut. Belum lagi karna lemahnya pengetahuan agama membuat remaja di zaman
sekarang semakin jauh dari ajaran agama dan bahkan terjerumus pada perbuatan
maksiat sampai akhirnya marak hubungan diluar nikah yang dilakukan remaja di
era sekarang. Dari hubungan pra nikah yang dijalani sebagian remaja yang
terlanjur terjerumus pergaulan sex bebas timbulah generasi-generasi penerus
yang tidak berkualitas . Kenapa begitu ? Karna kurangnya pengetahuan remaja
masih belum memumpuni untuk menjalani kehidupan berumah tangga, faktor umur
yang masih jauh dari anjuran pemerintah yaitu wanita 21 tahun dan pria 25 tahun
dan belum adanya kesiapan ekonomi yang memumpuni dua sejoli tersebut untuk
melanjutkan kehidupan rumah tangga mereka semakin membuat pernikahan dini
akibat pergaulan bebas jauh dari kata bahagia. Belum lagi hamil di luar nikah
yang disebabkan oleh pergaulan bebas membuat resiko dua kali lipat bagi remaja
putri, kehamilan di usia muda membuat remaja putri banyak mengalami gangguan
kesehatan dan kehamilan karna organ reproduksi yang belum benar-benar siap dan
matang, kehamilan di usia muda kerap menimbulkan depresi bagi yang
mengalaminya.
Untuk itu diperlukan
sederet solusi untuk menangani masalah yang telah berlarut – larut dihadapi
remaja di Indonesia. Pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi remaja dirasa
sangat berpengaruh bagi perkembangan moral remaja di Indonesia. Setidaknya
dengan adanya pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja kita akan belajar
bahwa kita megetahui apa saja resiko yang akan kita hadapi jika melakukan sex
bebas di usia yang cukup muda, dan pengaruhnya bagi kesehatan. Kita akan di
buat berfikir dua kali sebelum melakukan sex bebas dan tentunya kita akan lebih
memilih untuk menunda melakukannya. Selain bertentangan dengan norma adat
istiadat free sex sangat bertentangan dengan ajaran agama tentunya.
Kemudian, ada hal yang
sebenarnya paling mendasar yang nantinya harus kita lakukan adalah merubah pola
fikir masyarakat yang telah terdoktrin sejak puluhan tahun silam bahwa
pendidikan sex bukan lagi hal tabu yang tidak pantas untuk dibicarakan. Dengan
merubah pola fikir, dengan tujuan membuat remaja menjadi nyaman untuk
mengonsultasikan dirinya dan masalah yang tengah dia alami daripada mencari
sendiri di Internet tanpa adanya filtrasi yang menjamin kebenaran dari
informasi yang dibaca.
Dengan begitu diharapkan
akan terbentuk remaja yang memiliki Intellegent, Quality Generation dan
Planning Generation. Karena remaja Indonesia adalah Generasi Berencana ! :D
ANH
0 komentar: